Saturday, March 8, 2014

From Russia with love

"Hey...we will arrive shortly. You'd better get prepared".

Perlahan saya menolehkan kepala ke arah suara wanita yang menyapa dengan ramah, masih terasa enggan memalingkan pandangan dari jendela kereta yang menemani lamunan saya selama sejam terakhir. Di luar langit sudah terang, namun belum terlihat keramaian aktivitas. Rumah-rumah masih sepi, jalanan dengan tumpukan salju di pinggirannya hanya menyisakan beberapa kendaraan.  Beberapa bangunan perkantoran atau bisnis tampak masih tutup. Setelah tidur cukup pulas selama beberapa jam, saya sangat menikmati acara melamun pagi itu, membiarkan pikiran saya berkelana, dan hanya ada saya dan diri saya dalam ketenangan. Saya membiarkan lagu Lazy Song-nya Bruno Mars menemani saya melalui earphone dalam perjalanan kereta dari Helsinki menuju Moscow, di suatu musim dingin di 2013.

Bersama Indah, saya menempuh 17 jam perjalanan dari Helsinki menuju Moscow dengan kereta malam dan menempati gerbong dengan 4 tidur lipat yang cukup nyaman dan hangat, yang ditempati juga oleh dua orang wanita Rusia. Seorang berumur sekitar 26-27 tahun yang baru saja mendapatkan gelar Phd di bidang bio molekul dari suatu univesitas di Helsinki, Finland, dan dalam perjalanan kembali ke kampung halamannya di Rusia. Seorang lainnya berusia sekitar 35 tahun, namun kami tidak terlalu banyak berinteraksi dengan mbak ini karena ia lebih sering menghabiskan waktunya di kabin sebelah, bersama teman-temannya. Mbak Phd ini lah yang barusan mengingatkan kami untuk berkemas.

Jam tangan saya menunjukkan pukul 6 pagi. Kereta dijadwalkan tiba pukul 8:15 pagi. Masih dua jam lagi. Kenapa Mbak Phd ini bangunin pagi banget ya?

"What time is it now?" Tanya saya ke Mbak Phd  tersebut.

"It's 8 o'clock. We'll be arriving in 15 minutes, you'd better get ready" jawabnya sambil memakai sepatu dan kemudian jaket tebalnya.

"Oh, isn't it still 6 o'clock?" Tanya saya memastikan.

Ia tersenyum dengan pandangan maklum seolah sudah sering mendengar pertanyaan saya yang mungkin terdengar aneh.

"You haven't changed your time. Moscow's time is 2 hours early than Helsinki", jelasnya sambil tersenyum.

Oh shooottt...!! Seketika saya bergegas bangun, panik, demikian juga teman saya, Indah. Kami bergegas merapikan barang-barang yang tercecer (charger, cemilan, majalah, dll) dan mengenakan jaket tebal, syal, sarung tangan dan kupluk sebelum mulai menggendong ransel kami.


Perjuangan mencari sebuah alamat

Sebuah ritual yang tanpa sadar kami selalu lakukan ketika pertama kali menjejakkan kaki di stasiun di suatu kota adalah "celingak celinguk", tengok kanan-kiri mencari tulisan "Exit" ataupun "Tourist information". Namun kali ini waktu untuk "celingak celinguk" berlangsung lebih lama dari biasanya. Yaaa gimana mau cepat, membaca tulisannya saja sulit. Semua papan petunjuk menggunakan huruf Cyrlic yang tidak kami mengerti sama sekali. Bertanya? Hohoho...itu pun sudah kami lakukan, namun dengan minimnya petugas yang dapat berbahasa Inggris, membuat proses pencarian arah berlangsung lebih lama.

Ketika akhirnya berhasil keluar dari stasiun, kami berencana menuju hostel dan harus mencari stasiun metro/subway terlebih dahulu. Dan perjuanganpun lebih heboh lagi. Kami masuk ke dalam stasiun metro di kedalaman sekitar 30 meter melalui beberapa elevator, dengan arus kerumunan orang yang bergerak cepat, setengah berlari. Dengan badan yang kami menggendong dua backpack besar dan tas tentengan membuat kami beberapa kali tersenggol dan terdorong di tengah arus orang-orang Moscow yang bergegas. Perjuangan tidak lebih mudah pula karena keterbatasan kami membaca petunjuk arah dalam huruf Cyrilic. Kami bertanya kepada petugas loket karcis dan dengan suksesnya di ping-pong ke beberapa orang karena mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Dan ini terjadi beberapa kali. Frustrasi sangat.

Tapi akhirnya kami berhasil! Yeay! Setelah transit dua kali, kami tiba di stasiun metro yang ada di petunjuk hostel. Tapiiii....perjuangan belum berakhir, pemirsa! Begitu keluar stasiun, kami mengikuti petunjuk hostel, belokan demi belokan. Ketika dibilang bahwa hostel terletak di bangunan warna pink setelah belokan kedua, yang kami lihat adalah semua bangunan berwarna....pink! Hahahaha! Bengong sebengong-bengongnyalah kami berdua, tapi kami maju terus. Jalan pelan-pelan sambil melihat papan nama setiap gedung, namun ngga ketemu juga hostelnya. Kami bertanya pada polisi, bapak-bapak pekerja kantoran (yang keliatannya bisa berbahasa Inggris), tetap tidak ketemu. Dalam keadaan fisik yang menurun dengan gemblokan tas yang berat (depan belakang, total bisa 27kg!), udara yang sumpah dingin banget, perut lapar, saya minta untuk istirahat sejenak, menurunkan backpack di pinggir jalan. Ketika sedang khusuk mengaduk isi tas mencari counterpain, saya mendengar Indah berbicara dengan seorang pria. Saya menoleh dan langsung tersenyum geli "Jiaaaah, Indaaah...udah paling bisa deh ah!" tawa saya dalam hati. Indah sengaja mencegat satu cowok yang super ganteng banget dan bertanya arah. Modus!! Modus!! Hahaha...


Contoh petunjuk jalan dengan huruf Cyrilic yang entah apa artinya :)

Kami berjalan lagi, sampai kemudian kami berhenti sejenak di pertigaan, celingak celinguk, tiba-tiba ada seorang cowok bertanya "Are you guys lost? Are you looking for Godzila's?" Aaaahh...menyenangkan finally ada yang tahu tentang hostel tersebut. "The hostel is just down the corner, you see that signage?". Oalaaaahh...gedung yang ada papan nama hostel itu sudah kami lewati tadi, tapi karena nama hostel ditulis dalam huruf Cyrilic dan diletakkan di atas, manalah kami mengerti! :-D


Saya dan Indah di Red Square yang walaupun saat itu tidak turun salju tapi dingin mampus :(

Petualangan kami selama 2 hari di Moscow sangat menyenangkan dan untungnya tidak serempong saat kedatangan, terlebih dengan berbekal peta berhuruf 'normal' yang diberikan dari mas-mas di hostel. Cerita selanjutnya menyusul ya, tergantung mood untuk menulis :)

In the meantime, please enjoy the other two stories which have been published in my blog previously:
Here we come, Russia
Visa Rusia: difficult? Naaahh...still doable kok.