Sunday, August 3, 2014

Perlengkapan "perang" travelling

Berkemas sebelum travelling menjadi salah satu bagian yang sangat menyenangkan untuk saya. Travelling di sini maksudnya untuk liburan lho ya, bukan business trip. Saat berkemas kita memilah mana yang penting dan perlu, memaksa hati untuk melupakan yang tidak perlu (cewek cenderung melihat semua barang penting dan perlu, dengan alasan berjaga-jaga)... keep it as simple as possible...

Backpack
Memilih backpack tidak melulu mementingkan gaya atau estetika (warna, model, dll), tapi yang terpenting adalah mendapatkan ransel yang pas di tubuh. Buat saya, membeli ransel haruslah di coba. Yang enak di orang lain, belum tentu cocok di kita. Saat mencoba, pastikan kedua belah ikat pinggangnya berada tepat pada tonjolan tulang pinggang/panggul (tepat di atas panggul), bukan pada pinggang ya, beda. Ini penting karena berat keseluruhan akan ditopang oleh ikat pinggang ransel dan tulang pinggang/panggul ini. Pastikan posisi nyaman dan pas. Setel tali-tali sehingga bisa menempel nyaman di tubuh, baik di pundak, punggung, pinggul / tulang pinggang. Intinya adalah berbaikhatilah pada tubuh kita. Ia sudah rela menopang segala rupa bawaan kita, mari kita bermurah hati memberikan sesuatu yang tidak menyulitkan tubuh.

Dari segi model, saya memilih backpack yang memiliki bukaan depan supaya gampang mengambil barang, dan kalau ada pemeriksaan bagasi di airport. Baru kemudian memilih warna :-) Merk penting tapi bukan segalanya, walapun seringkali merk bagus dan harga berbanding lurus dengan kualitas. Pilihan saya jatuh pada Deuter Air Contact Pro 55 + 15 SL. Model ini di design untuk wanita (ada gantungan bunga plastik segala lho. Manis kan?). Dan terbukti tas ini super kuat. Beban terberat yang pernah diangkut adalah 22 kg. Tasnya sih baik-baik aja, justru saya yang menyerah, ngga kuat. Daripada encok, mending tas ditaruh troli aja kali ya. Tas ini juga memiliki beberapa kantong tersembunyi untuk nyempilin beberapa barang. Tas ini saya beli di toko Tandike di Cipulir, tahun 2011. Ngga begitu ingat harga persisnya, tapi sekitaran Rp 1,2 - 1.4 juta. Tipe ini tersedia dalam dua warna orange dan abu-abu, dengan kombinasi dengan hitam dan abu-abu tua.

Aircontact Pro 55+15 SL (size: 80 / 32 / 30 (H x W x D) cm), weight: 2.9 kg (kosong)
Transport bag
Nah tas satu ini memegang peranan cukup penting, terlebih jika saya berpergian dalam penerbangan jarak jauh. Transport bag ini gunanya untuk mengantongi backpack utama sehingga terhindar dari resiko kotor, tali putus, buckle strap pecah dan tangan-tangan jahil. Tas ini memiliki zipper yang ujungnya bisa dikaitkan dengan gembok kecil, jadi aman. Selain itu, tas ini dapat berfungsi sebagai rain cover seandainya backpack kamu ngga dilengkapi dengan rain cover yang built in. Pssttt...di akhir trip, ketika backpack sudah tidak cukup menampung barang, saya suka cemplungin barang-barang saya dalam transport bag ini :) Di Jakarta, saya membelinya di toko Tandike di daerah Cipulir dengan harga sekitar Rp 280,000 (agak lupa harga persisnya).
Transport bag Deuter bisa digunakan untuk backpack hingga ukuran 90 L

Space Maker
Ini salah satu penolong ajaib saya. Pertama, kantong plastik ini dapat menghemat ruang di tas hingga 50%! Cukup saya lipat baju, tumpuk dan masukan dalam kantong ini, kemudian tarik seal hingga udara di dalam kantung tertarik keluar dan voilaaa...tumpukan baju tersebut menjadi tipis. Biasanya ketika menarik seal, saya sembari dudukin untuk mempermudah keluarnya udara dan kantong menjadi kedap. Kedua, kantong ini juga melindungi pakaian dari resiko basah dan kotor. Aman dan ringkas. Saya beli kantong di Ace Hardware seharga Rp 80,000 (Jan 2013). Satu kotak berisi 4 kantong (2 ukuran small + 2 ukuran medium).

Handuk berbahan fiber
Pertama kali tahu tentang handuk ini dari sepupu saya, Santi. Handuk ini sekilas mirip dengan lap kanebo, tapi lebih lembut. Handuk ini jauh lebih tipis dengan daya serap yang tidak kalah dari handuk umumnya dan yang lebih juara adalah kemampuan untuk kering lebih cepat. Jika dilipat hanya berukuran sekitar 10 x 8 cm dan tebal cukup 3 cm saja (Ukuran aslinya 90 x 40 cm). Cool, isn't it? Saya ngga sengaja ketemu di salah satu toko perlengkapan travel di Oslo, Norwegia. Harganya sekitar IDR 450,000. Di Jakarta, saya belum tahu dimana jual barang ini.

Handuk berbahan fiber yang memilki daya serap tinggi, mudah kering, ringan dan tidak memakan tempat


Cargo pants / quick dry
Saya paling musuhan sama bahan jeans untuk long trip. Alasannya simply karena berat, makan tempat dan lama kering jika dicuci/kena hujan/basah. Ada sih jeans yang berbahan bahan katun biasa, hanya motif dan warnanya biru jeans. Jeans juga cenderung menyerap dingin. Jadi pilihan saya ada di celana kargo yang berbahan katun tebal atau quick dry. Waktu itu sebenarnya saya agak susah-susah gampang mendapatkan celana cargo yang cocok di badan dan di hati. Kebanyakan kebesaran terutama di bagian 'pipa' kaki. Kalau kepanjangan bisa dipotong, tapi kalau kedombrangan dikecilin, bisa-bisa merubah potongannya. Beberapa saya dapatkan di Rumah Mode Bandung, dan toko perlengkapan outdoor di Guilin, China pas kebetulan ke sana. Pilihlah yang berwarna netral agar mudah dipadupadankan. Travelling in style :-)

Obat-obatan
Yang umumnya saya bawa adalah panadol hijau + biru, Medrol untuk sakit tenggorokan, Mylanta untuk maag, Norit untuk salah makan, Insidal untuk alergi (untungnya sejauh ini saya ngga ada alergi), Immodium untuk diare, minyak kayu putih, counterpain, obat batuk kemasan 100ml, Rhinos untuk pilek / hidung mampet dan yang paling penting adalah pil Lelap alias obat tidur. Obat ini cukup manjur untuk mengatasi jet lag. Selain itu, badan saya punya kebiasaan jika terlalu lelah maka akan susah tidur, harus menunggu rasa lelah reda hingga ke satu titik baru perlahan bisa tidur. Masalahnya kalau sedang travelling, gawat banget kalau besoknya bablas ketiduran hanya karena malamnya ngga bisa tidur cepat. Dan obat ini juga manjur menjaga saya tetap tidur ketika berada dalam dorm, dengan segala kebiasaan tidur orang lain berkumpul jadi satu (mendengkur, mengigau, pulang dugem dini hari dll). Obat ini hanya saya minum dalam keadaan terpaksa saja. Jangan lupa untuk membawa vitamin C dan B kompleks, dalam kasus saya, Enervon C cukup menjadi andalan. Selain itu, obat luar standar bisa juga dibawa seperti betadine botol kecil, tenspoplas.

Universal adaptor
Beda negara bisa jadi menggunakan colokan listrik yang berbeda (kaki tiga, ujung bulat, ujung kotak, dll). Daripada membawa berbagai macam model adaptor, bawalah universal adaptor. Adaptor ini banyak dijual di toko listrik atau di Ace Hardware. Buat saya, dapat gratisan saja souvenir dari kantor :p
Universal adaptor menawarakan beberapa pilihan colokan listrik yang berbeda


Alas kaki
Saya biasanya cukup membawa sepasang sepatu yang nyaman untuk berjalan. Saya cukup nyaman dengan sepatu trekking yang memiliki 'gerigi' lebih pakem, tidak gampang slip. Sepasang sepatu sandal jenis Teva bisa jadi alternatif jika 'medan perang' memungkinkan. Sesekali jika beban dan cuaca memungkinkan (winter), saya suka membawa sepatu booth tinggi selutut, selain faktor fungsi menghangatkan kaki, juga faktor gaya dong! :-)

Daypack
Ini tas ransel Eiger hitam hasil jarahan punya kakak saya, dan ternyata cukup kuat. Tas ini saya gunakan untuk menyimpan paspor, obat-obatan, kamera, tissue dan barang peritilan kecil lainnya. Tas ini biasanya saya bawa dalam kabin pesawat. Dalam keseharian selama travelling, tas ini saya gendong di bagian depan (dan punggung memanggul backpack utama saya). Sayangnya ransel ini tidak dilengkapi rain cover yang built in, jadi saya membawanya terpisah. Enaknya tas ini memilki banyak kantong dan ada kantong di samping tempat saya menyelipkan botol minum.

Ini peralatan basic saya, tentunya pernik-pernik lain akan selalu menemani. Jika berpergian ke daerah musim dingin, tentunya harus lebih tega untuk meninggalkan beberapa barang yang ngga penting - bawalah kaos secukupnya, ngga perlu bawa aksesoris terlalu banyak (topi, pashmina, dll), karena kita akan sibuk dengan barang seperti sarung tangan, kupluk, syal tebal dll.

Happy travelling! :-)

No comments: