Wednesday, December 29, 2010

Antara Ojek dan Timnas Indonesia

Beberapa minggu belakangan ini Jakarta seperti berada dalam naungan magic spell. Masyarakat baik tua-muda, pria-wanita, dewasa-remaja semua terkena demam sepak bola saat Timnas dibawah komando Kapten Firman Utina melenggang ke Final Piala AFF 2010. Saya sendiri yang ngga biasa dan ngga mengerti detail peraturan permainan ini, pun tersihir duduk manis menonton dan asyik menikmati permainan Arif Suyono dan Achmad Bustami (wohooo...favorit saya dong!) yang 'berdansa' dengan bola di kaki mereka.

Kalau tidak salah ingat, perhatian publik (minimal perhatian saya) baru mulai terasa begitu tim ini melaju ke semifinal melawan Philippines. Mereka bermain begitu gemilang dan menuai puja puji dari masyarakat. Media begitu melambungkan nama mereka di jejeran sosialita baru. Mendadak nama Irfan Bachdim berada dalam rating jajaran Dewi Persik, Jupe, dll. Namun, kekecewaan pun meluas takala Timnas seperti kehilangan 'soul'nya saat bertanding di Kuala Lumpur saat 1st Leg. Berbagai komentar miring pun bertebaran di berbagai media. Semua begitu alergi untuk berbagi sedikit optimisme di 2nd Leg.

Jika masyrakat Indonesia sedang disibukkan dengan melakukan aksi "misuh-misuh" terhadap penampilan timnas, saya pun tak kalah hebohnya melakukan hal yang sama ke tukang ojek yang telah dengan suksesnya menabrakkan diri ke besi penghalang di pos parkir dan mengakibatkan saya jatuh terpelanting dan menjadi tontonan gratis orang-orang. Satu sisi saya geram sekali sama si abang ojek, tapi satu sisi mengutuki kebodohan diri sendiri yang membiarkan tanda-tanda sebelum si besi itu menghantam badan saya. Aahh, sutralah...nasi bener-bener menjadi bubur!

Alhasil yang ada saya menonton serunya pertandingan final sepak bola sambil meringis mengolesi kaki dan pinggang saya yang biru lebam dan memar dengan salep penghilang rasa sakit. Sesekali keluar juga air mata akibat menahan sakit, tapi untungnya lagi aksi laga Arif Suyono dan Achmad Bustami berhasil mengalihkan perhatian saya. I heart youuuu! *halah!* :-)

Nah, kalau di akhir cerita ini, kamu bingung apa hubungannya antara Timnas dan Tukang Ojek, ya memang pada akhirnya ngga ada hubungannya sih...hehehe...palingan bahwa keduanya berhasil bikin saya nyengir dan miris di saat yang bersamaan di penghujung akhir tahun 2010... Bravo Timnas! ...dan bye bye abang ojek yg saya sudah tandai untuk ngga pernah lagi kita berhubungan...wek! :-)

No comments: