Flights:
Kuala Lumpur - Paris (Orly airport) menggunakan Air Asia selama kurang lebih 13 jam.
**Tips: Perjalanan dengan budget airline dimana ngga ada tv/in-flight entertainment, sebaiknya siapkan buku, cemilan, majalah, kartu remi/uno, games, dll yang bisa bantu untuk killing time, supaya ngga mati gaya :)
Train
Untuk perjalanan antar kota/negara, saya memanfaatkan Global Pass dari Eurail yang telah dibeli di Jakarta (detail infonya terselip, tp mungkin bisa ditanya ke mbah Google. Kantor perwakilannya di daerah harmoni). Untuk beberapa rute, khususnya di Itali, diperlukan reservasi terlebih dahulu dan ada biaya tambahan yang besarnya bervariasi (EUR 3-10). Namun reservasi ini akan menjamin ketersediaan bangku terutama untuk musim tertentu dan jadwal perjalanan tertentu.
Global Pass menawarkan beberapa keuntungan discount, salah satunya untuk mountain train di Interlaken. Selain itu kita berhak mendapatkan fasilitas kelas satu (namun beberapa rute harus puas di kelas 2). Jadi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan ini sebelum berangkat. Dan jangan lupa untuk meng-aktivasi tiket tersebut begitu kita tiba di sana. Terlebih lagi, hati-hati jangan sampai disambar copet karena tidak ada penggantian untuk tiket yang hilang (nyesekkkk benerrr kalau sampai hilang).
Day 1
Begitu landing di Orly airport, rencananya kami akan ke Brussel dengan kereta yang berangkat dari Gare du Nord station. Dari Orly, kami mengambil kereta dengan tujuan Antoni sebelum ganti kereta menuju Gare du Nord (station).
Tiba di Brussels sekitar jam 11 malam dan langsung menuju hotel (sutra la ya...cerita detail gimana kami kesasar tengah malam gentayangan di kota Brussels akan diceritakan terpisah). Sebenarnya di Brussels ini hanya numpang tidur aja karena tujuan utama adalah Kaukenhof dan Amsterdam di Belanda. Alasan utama transit dan bermalam di Brussels adalah untuk menghindari reservation fee kereta yang cukup mahal jika ditempuh langsung dari Paris ke Amsterdam selain masalah waktu yang terbatas juga - tiba di Amsterdam lepas tengah malam bukan pilihan buat kami.
Day 2
Pagi-pagi melanjutkan ke Kaukenhof dengan transit di Leiden dan lanjut dengan bus yang langsung mengantar ke Kaukenhof sekitar 30-45 menit. Sore harinya dari Amsterdam, kami naik night train/sleeper menuju Prague, Ceko. Berangkat dari Amsterdam jam 7 malam. Sleeper ini menawarkan beberapa pilihan antara lain couchette (kompartemen yg diisi 2/4/6 tempat tidur lipat), reclining seat (tahu la ya, kursi yang bisa dinaik-turunkan sandarannya) dll. Tentu ada biaya tambahan yang besarnya kalau tidak salah sekitar EUR20-30.
Day 3
Tiba di Prague sekitar jam 9.30 pagi dan langsung menuju hotel untuk menitipkan barang, berhubung belum boleh check in. Hostel yang kami pilih, Miss Sophie sangat apik dan dengan harga terjangkau dan lokasi yang cukup dekat dengan stasiun. Kami langsung bergegas untuk menjelajah kota hingga malam. Old Quarter, Charles Bridge, flea market, Prague castle, dll adalah diantara obyek wisata yang ditawarkan Prague. Oiya, jangan lupa untuk menukar uang dengan Czech Crown karena di sini berbeda dengan negara lain di Eropa yang umumnya menggunakan Euro.
Day 4
Perjalanan ke Salzburg, Austria ditempuh sekitar 6 jam dari Prague. Hotel yang kami pilih adalah Yoho International Youth Hostel dengan rate EUR 17, yang ditempuh cukup dengan jalan kaki sekitar 10 menit dari stasiun. Setelah beristirahat sejenak, kami memutuskan menjelajahi kota dengan sepeda yang disewa dari hostel dengan harga EUR 10. Obyek wisata yang menarik - selain kotanya sendiri yang sangat indah - adalah Hohensalzburg, Mirabel Platz (beberapa spot dari film Sound of Music ada disini), Salzburg Museum, Mozart, dll. Udara di Salzburg saat itu (bulan Mei) cukup dingin dan semakin dingin menjelang malam.
Pagi hari kami masih berkesempatan mencoba water taxi dan water bus, yang menjadi ciri khas Venice. Maksud hati mencoba gondola, tapi dengan harga EUR100, kami mengurungkan niat itu. Siang harinya kami bertolak ke Roma yang ditempuh sekitar 4 jam.
Day 9
Day 17